
Kebersamaan dan kasih sayang keluarga merupakan dua hal yang dibutuhkan oleh setiap anak. Tentu saja kedua hal tersebut tidak akan lengkap tanpa kehadiran kedua orang tua. Tapi sayangnya, bagi Gilang, anak yatim berusia 11 tahun binaan Al-Furqon, ia sudah tidak bisa merasakan kebersamaan dan kasih sayang bersama ayahnya yang telah tiada.
Kisah hidupnya sebagai anak yatim sangatlah menyayat hati. Karena Gilang tidak pernah sekali pun melihat sosok sang Ayah semasa hidupnya. Karena Ayah Gilang telah meninggal dunia sejak Gilang masih dikandung ibunya yang saat itu berusia 8 bulan dalam Kandungan.
Sahabat Qur'an bisa menyaksikan video kisah kehidupan Gilang disini.
Ibunya pun belum bisa menguatkan hatinya untuk memberitahu Gilang kebenaran tentang Ayahnya yang telah tiada. Namun pada saat Gilang berusia 9 tahun, akhirnya sang Ibu, Rita (38), memberanikan diri untuk memberitahu Gilang tentang kebenaran mengenai Ayahnya yang telah meninggal Dunia. Pada saat itu Gilang sangatlah sedih, karena ia tak menyangka kalau Ayahnya benar-benar sudah tiada dan dia tidak sempat bertemu dengannya.
Di sisi lain, Ibunya pun tidak punya satu pun foto Ayahnya Gilang. Hal ini sempat membuat Gilang semakin sedih karena ia benar-benar kehilangan kesempatan untuk melihat raut wajah Ayahnya. Bahkan Gilang juga pernah bertanya kepada Ibunya dengan kepolosannya sebagai anak-anak. "Kenapa Ayah Gilang udah meninggal? Kenapa ga nunggu Gilang dulu biar Gilang bisa ketemu sama Ayah?"
Tentu saja, Gilang pada saat itu belum mengerti kalau usia setiap orang sudah ditakdirkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Namun seiring berjalannya waktu dan berkat penjelasan dari sang Ibu, Gilang akhirnya bisa mulai ikhlas melepaskan kepergian sang Ayah yang tak akan pernah kembali. Gilang juga sudah rela menerima kenyataan kalau ia tak akan pernah tahu bagaimana sosok dan raut wajah sang Ayah.
Namun Gilang tetap berusaha berbakti kepada Ibunya yang masih ada bersamanya. Dia selalu rajin belajar, selalu masuk sekolah, taat ibadah, dan sering bantu-bantu Ibunya setelah pulang sekolah. Gilang pun menunjukkan rasa sayangnya kepada sang Ayah dengan selalu mendoakannya supaya arwah sang Ayah tenang di sisi Allah di alam sana.
Gilang pun bertekad untuk meraih cita-citanya menjadi seorang tentara, supaya bisa membuat Ibunya bangga dan bahagia. Ia juga ingin bisa menjadik anak yang dapat dibanggakan oleh Ayahnya di alam sana.
Tapi syukur Alhamdulillah, kini Gilang dan Ibunya merasa bahagia, karena banyak sekali sahabat Al-Qur'an yang memberikan bantuan untuk Gilang dan Ibunya melalui Pondok Qur'an Al-Furqon.
Insya Allah, setiap bantuan dari sahabat yang membantu anak-anak yatim seperti Gilang, akan menjadi keberkahan untuk sahabat di dunia, dan keselamatan di akhirat nanti. Dan semoga Allah selalu menjaga Gilang, Ibunya, dan juga kita yang senantiasa menolong Gilang dan anak-anak yatim lainnya. Aamiin ya robbal alamin.